Perkembangan IPTEK di
Indonesia
Pengertian IPTEK
IPTEK merupakan
singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang
teknologi. IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi,
baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun
perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.
Sejarah Perkembangan
IPTEK di Indonesia
Perkembangan ilmu
pengetahuan di dunia dimulai pada abad 15 saat munculnya pergerakan reinesance.
Pergerakan ini memiliki tujuan mengembangkan pikiran dan daya cipta manusia.
Melalui pergerakan tersebut, umat manusia bebas menciptakan benda atau karya
yang berguna bagi kehidupan manusia. Hingga abad ke 18 perkembangan IPTEK
semakin berkembang pesat ditandai dengan banyaknya penemuan-penemuan di bidang
teknologi.
Di Indonesia sendiri
perkembangan IPTEK dimulai sejak jaman penjajahan Belanda. Hal ini ditandai
dengan adanya lembaga pengembangan penelitian yang didirikan oleh pemerintah
Belanda. Lembaga tersebut bernama Lembaga Biologi Molekular Eijkman dan
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW). Lembaga ini banyak
berperan dalam bidang perkembangan pengobatan khususnya pada penyakit tropis.
Lembaga ini didirikan oleh Cristiaan Eijkman pada tahun 1888 berlokasi di
Batavia pada masa itu.
Selain lembaga
penelitian yang didirikan oleh Belanda, setelah kemerdakaan pemerintah mulai
mendirikan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan teknologi, antara lain :
1. Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Berdirinya LIPI diawali
dengan berdirinya Organisasi Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam atau
OPIPA yang diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1928. Lembaga ini
bertugas hingga tahun 1956 dan pada tahun itu juga pemerintah melalui UU No. 6
tahun 1956 membentuk suatu Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI).
Organisasi tersebut
memiliki tugas pokok membimbing perkembangan IPTEK serta memberikan
pertimbangan kepada pemerintah dalam hal IPTEK. Kemudian pada tahun 1962
pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) untuk mengurusi
masalah riset dan MIPI termasuk di dalamnya.
Pada tahun 1966
pemerintah mengubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS),
hingga pada tahun 1967 pemerintah meleburkan LEMRENAS dan MIPI menjadi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pada intinya LIPI
bertanggungjawab atas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
di berbagai bidang. LIPI memiliki berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
memegang bidangnya masingmasing. Selain melakukan berbagai penelitian, LIPI
juga banyak mengadakan kompetisi ilmiah khususnya bagi kaum remaja dan kaum
muda Indonesia.
2. Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Lembaga ini dibentuk
pada tahun 1963 atas pertimbangan semakin berkembangnya IPTEK di bidang
penerbangan dan antariksa. LAPAN mempunyai tugas untuk mengembangkan IPTEK di
bidang dirgantara serta yang berhubungan dengan atmosfer, iklim serta
antariksa.
3. Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Pada mulanya BATAN
bernama LTA atau Lembaga Tenaga Atom yang tugasnya untuk merealisasikan
pelaksanaan program nuklir di Indonesia. Untuk menyempurnakan program nuklir di
Indonesia dikirimlah berbagai ilmuwan dan mahasiswa ke luar negeri untuk
belajar tentang hal tersebut. Barulah pada tahun 1964, LTA berubah nama menjadi
Badan Tenaga Atom Nasional dan pada tahun 1998 diubah lagi menjadi Badan Tenaga
Nuklir Nasional (BATAN).
Melalui BATAN ini
berbagai program nuklir dikembangkan di Indonesia seperti Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir dan rekayasa bibit tanaman pertanian.
4. Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
BPPT pada awalnya
merupakan satu divisi yang berada di bawah Pertamina yang bernama Advanced
Technology Pertamina (ATP), divisi tersebut didirikan tahun 1976. Pada tahun
1978, melalui SK Presiden No. 25 tahun 1978 ATP diubah menjadi lembaga
pemerintah non departemen bernama BPPT dan bertanggung jawab langsung pada
Presiden.
Tugas pokok dari BPPT
yaitu melakukan tugas pemerintah di bidang pengkajian dan penerapan teknologi
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Jadi setiap ada teknologi baru yang
diciptakan di Indonesia, BPPT berkewajiban untuk mengkaji teknologi tersebut
apakah sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia. Selain itu, penerapan
teknologi yang dilakukan pun diawasi oleh BPPT sehingga penerapannya sesuai
dengan fungsi teknologi itu sendiri.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Iptek di Indonesia
Beberapa lembaga yang
telah disebutkan di atas memang sangat mendukung perkembangan IPTEK di
Indonesia menjadi lebih maju dan tidak kalah dari negaranegara lainnya. Namun
beberapa pendapat mengatakan kalau perkembangan IPTEK di Indonesia lebih banyak
dikuasai oleh pihak asing, padahal sebenarnya Indonesia memiliki banyak
peneliti dan ilmuwan hebat. Perkembangan IPTEK di Indonesia tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Terbatasnya jumlah
orang Indonesia yang berminat untuk terlibat dalam suatu penelitian.
2. Meski jumlah lulusan
sarjana atau doktor di Indonesia sudah banyak, namun hanya sedikit yang
berminat untuk mengembangkan ilmunya. Masih banyak dari mereka yang hanya
melaksanakan tugas rutin dan memenuhi kewajiban untuk memiliki gelar yang
tinggi.
3. Seringkali
masyarakat Indonesia lebih nyaman menjadi pengikut/follower dibandingkan
menjadi innovator. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa sudah
semestinya kita mendukung perkembangan IPTEK di Indonesia agar kita dikenal
sebagai bangsa inovator dan bisa turut menyukseskan pembangunan nasional.