Minggu, 20 Maret 2016

Perkembangan IPTEK di Indonesia

Pengertian IPTEK
     IPTEK merupakan singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang teknologi. IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.
Sejarah Perkembangan IPTEK di Indonesia
     Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia dimulai pada abad 15 saat munculnya pergerakan reinesance. Pergerakan ini memiliki tujuan mengembangkan pikiran dan daya cipta manusia. Melalui pergerakan tersebut, umat manusia bebas menciptakan benda atau karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Hingga abad ke 18 perkembangan IPTEK semakin berkembang pesat ditandai dengan banyaknya penemuan-penemuan di bidang teknologi.
     Di Indonesia sendiri perkembangan IPTEK dimulai sejak jaman penjajahan Belanda. Hal ini ditandai dengan adanya lembaga pengembangan penelitian yang didirikan oleh pemerintah Belanda. Lembaga tersebut bernama Lembaga Biologi Molekular Eijkman dan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW). Lembaga ini banyak berperan dalam bidang perkembangan pengobatan khususnya pada penyakit tropis. Lembaga ini didirikan oleh Cristiaan Eijkman pada tahun 1888 berlokasi di Batavia pada masa itu.

Selain lembaga penelitian yang didirikan oleh Belanda, setelah kemerdakaan pemerintah mulai mendirikan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan teknologi, antara lain :
1.      Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Berdirinya LIPI diawali dengan berdirinya Organisasi Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam atau OPIPA yang diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1928. Lembaga ini bertugas hingga tahun 1956 dan pada tahun itu juga pemerintah melalui UU No. 6 tahun 1956 membentuk suatu Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI).
Organisasi tersebut memiliki tugas pokok membimbing perkembangan IPTEK serta memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam hal IPTEK. Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) untuk mengurusi masalah riset dan MIPI termasuk di dalamnya.
Pada tahun 1966 pemerintah mengubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS), hingga pada tahun 1967 pemerintah meleburkan LEMRENAS dan MIPI menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pada intinya LIPI bertanggungjawab atas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia di berbagai bidang. LIPI memiliki berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang memegang bidangnya masing­masing. Selain melakukan berbagai penelitian, LIPI juga banyak mengadakan kompetisi ilmiah khususnya bagi kaum remaja dan kaum muda Indonesia.

2.      Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Lembaga ini dibentuk pada tahun 1963 atas pertimbangan semakin berkembangnya IPTEK di bidang penerbangan dan antariksa. LAPAN mempunyai tugas untuk mengembangkan IPTEK di bidang dirgantara serta yang berhubungan dengan atmosfer, iklim serta antariksa.

3.      Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Pada mulanya BATAN bernama LTA atau Lembaga Tenaga Atom yang tugasnya untuk merealisasikan pelaksanaan program nuklir di Indonesia. Untuk menyempurnakan program nuklir di Indonesia dikirimlah berbagai ilmuwan dan mahasiswa ke luar negeri untuk belajar tentang hal tersebut. Barulah pada tahun 1964, LTA berubah nama menjadi Badan Tenaga Atom Nasional dan pada tahun 1998 diubah lagi menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Melalui BATAN ini berbagai program nuklir dikembangkan di Indonesia seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan rekayasa bibit tanaman pertanian.

4.      Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
BPPT pada awalnya merupakan satu divisi yang berada di bawah Pertamina yang bernama Advanced Technology Pertamina (ATP), divisi tersebut didirikan tahun 1976. Pada tahun 1978, melalui SK Presiden No. 25 tahun 1978 ATP diubah menjadi lembaga pemerintah non departemen bernama BPPT dan bertanggung jawab langsung pada Presiden.
Tugas pokok dari BPPT yaitu melakukan tugas pemerintah di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Jadi setiap ada teknologi baru yang diciptakan di Indonesia, BPPT berkewajiban untuk mengkaji teknologi tersebut apakah sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia. Selain itu, penerapan teknologi yang dilakukan pun diawasi oleh BPPT sehingga penerapannya sesuai dengan fungsi teknologi itu sendiri.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Iptek di Indonesia
     Beberapa lembaga yang telah disebutkan di atas memang sangat mendukung perkembangan IPTEK di Indonesia menjadi lebih maju dan tidak kalah dari negara­negara lainnya. Namun beberapa pendapat mengatakan kalau perkembangan IPTEK di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh pihak asing, padahal sebenarnya Indonesia memiliki banyak peneliti dan ilmuwan hebat. Perkembangan IPTEK di Indonesia tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang berminat untuk terlibat dalam suatu penelitian.
2. Meski jumlah lulusan sarjana atau doktor di Indonesia sudah banyak, namun hanya sedikit yang berminat untuk mengembangkan ilmunya. Masih banyak dari mereka yang hanya melaksanakan tugas rutin dan memenuhi kewajiban untuk memiliki gelar yang tinggi.

3. Seringkali masyarakat Indonesia lebih nyaman menjadi pengikut/follower dibandingkan menjadi innovator. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa sudah semestinya kita mendukung perkembangan IPTEK di Indonesia agar kita dikenal sebagai bangsa inovator dan bisa turut menyukseskan pembangunan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar